Ada yg benci dirinya
Source here
Ada yg butuh dirinya
Ada yg berlutut mencintanya
Ada pula yg kejam menyiksa dirinya
Ada yg berlutut mencintanya
Ada pula yg kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
bibir senyum kata halus merayu memanja
kepada setiap mereka yg datang
bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
bibir senyum kata halus merayu memanja
kepada setiap mereka yg datang
Sepenggal lirik legendaris kupu-kupu malam menjadi begitu syahdu terdengar. Apa sebenarnya kupu-kupu malam, siapa sebenarnya mereka, apa yang mereka cari dan mengapa keberadaan mereka selalu dicari dan dinantikan meski banyak hujatan?
Mereka tidak bisa disalahkan seutuhnya, secara tatanan sosial timur memang para kupu-kupu malam atau lebih sering dikenal dengan istilah pekerja seks komersial (PSK) dianggap menyebarkan teror sosial bagi keluarga.
Namun kenapa keberadaan para PSK semakin hari semakin bertambah? Ini tak lain karena pada dasarnya lelaki sering kali mencari serta menikmati keberadaan mereka.
Sebuah studi terbaru menyebut, penerimaan terhadap prostitusi seakan menjadi pembenaran sehingga lelaki lebih mudah memperoleh jasa mereka. Namun pada sebagian lelaki, risiko hubungan ilegal merupakan bagian yang paling menantang.
"Salah satu motivasi lelaki dibalik mencari pelacur adalah ada sesuatu yang menarik atau berisiko. Sifat terlarang membuatnya lebih menarik," kata Martin Monto, seorang sosiolog di Universitas Portland yang melakukan penelitian.
Monto menemukan alasan lain yang cukup mengejutkan. Satu dari tiga lelaki yang mengunjungi pekerja seks mengaku ingin belajar soal seks lebih daripada hubungan intim dengan pasangan tetap mereka. "Mereka menginginkan lebih banyak seks, atau aktivitas seks yang berbeda dari aktivitas intim dengan pasangan tetap mereka," ujarnya.
Ditambahkan, sebagian lelaki yang menggunakan jasa pekerja seks adalah mereka yang kesepian, merasa terkucil secara sosial atau mengalami masalah dalam hubungan.
Monto mengatakan, meneliti para lelaki yang kerap menggunakan jasa prostitusi cukup menyulitkan. Sebagian besar mereka sangat tertutup, sebuah kecenderungan alamiah bagi kebiasaan seks ilegal.
Studi yang dimuat dalam jurnal Kekerasan Terhadap Perempuan di 2004 menemukan fakta menarik lelaki yang pernah menggunakan jasa seks komersial.
lelaki yang pernah menggunakan jasa seks, atau para wisatawan seks bila menikah cenderung menjalani pernikahan yang tak bahagia. Tidak mengherankan, para lelaki hidung belang ini cenderung menganggap prostitusi adalah sebuah gaya hidup. Mereka juga lebih bebas secara seksual daripada lelaki yang jarang membeli jasa seks.
Beberapa orang ada yang bercinta dengan pelacur sebagai obat untuk mengatasi kesepian. Kebanyakan orang-orang ini adalah orang yang sudah berusia tua, minder atau memiliki cacat fisik dan melihat pelacur hanya sebagai tempat untuk bercinta dan menemukan teman wanita.
Nah kalau dengan semua ini, maka salah siapakah keberadaan para kupu-kupu malam?